DHTv — Guna mengantisipasi dan peringatan dini terhadap bencana alam, Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung melakukan pemetaan (Mapping) daerah rawan bencana.
Kajian Resiko Bencana Indonesia (RSI) yang dikeluarkan oleh BNPB ada beberapa dalam pemetaan daerah yang berpotensi gempa bumi, Stunami, letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor, kekeringan, resiko kebakaran hutan dan lahan, cuaca ekstrem, abrasi dan banjir bandang.
Indra Utama selaku Sekretaris BPBD Provinsi Lampung menceritakan beberapa waktu belakangan ini, dibeberapa kabupaten/kota terjadi bencana angin puting beliung. Seperti yang terjadi di Lampung Selatan, Lampung Timur, Pesawaraan, Tanggamus, Metro dan lain sebagainya, serta Gempa, banjir dan tanah longsor yang terjadi di Tanggamus, Lampung Barat dan Pesisir Barat yang hal itu masih bisa ditangani BPBD Kabupaten/kota.
“Kami di Provinsi melakukan kajian risiko bencana berdasarkan peta indeks risiko. Untuk mengukur indeks risiko bencana itu potensi dikali kerentanan jumlah penduduk dan fasilitas yang terdampak dibagi kapasitas kemampuan untuk melakukan penanganan,” ujar indra di Kantor Gubernur Lampung, pada Kamis, 15/04/021.
Sambungnya, pihaknya juga melakukan antisipasi-antisipasi di kabupaten/kota sampai tingkat desa dan dusun.
Rencananya titik-titik spot bencana juga akan dibuatkan koordinat di google map sehingga bisa terdata secara detail. Kemudian tim di lapangan juga sudah siap sedia melakukan penanganan. Kemudian jalur evakuasi juga sudah dibuat kemana arah berlari dan berkumpul. Tim juga bergerak cepat ketika ada laporan atau ketika ada kejadian maka langsung meluncur.
“Sepanjang tahun 2021 ini ada bencana banjir dan longsor ada sekitar 50-an kasus dari skala besar dan kecil. Sementara kalau gempa beberapa hari ini tidak ada bangunan yang rusak dan tak ada korban. Lampung termasuk risiko yang tinggi bencana,” ucapnya.