Kebijakan Selalu Kontroversial, HMI MPO Menilai Presiden Layak Reshuffle Nadiem Makarim

DHTv — Beberapa hari terakhir isu reshuffle kabinet ramai sekali diperbincangkan. Hal itu mengundang komentar dari Ketua Komisi Pendidikan dan Kebudayaan PB Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) Fahrul Rizal.

Fahrul Rizal menilai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim layak di reshuffle Presiden Joko Widodo.

“Komisi Pendidikan dan Kebudayaan PB HMI menyoroti kinerja menteri. Mas Nadiem dan layak di reshuffle,” kata Ketua Komisi Pendidikan dan Kebudayaan PB HMI MPO, Fahrul Rizal, dilansir dari pernyataan tertulis kepada detikcom, Selasa (20/4/2021).

Bukan tanpa sebab penilaian untuk mereshuffle Menteri Pendidikan akibat beberapa kebijakan kontroversial belakangan ini, Menurut HMI MPO, PP SNP itu bertentangan dengan UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, khususnya Pasal 35 ayat 3 yang menyatakan kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat mata kuliah agama, Pancasila, kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia.

“Jika PP ini tidak menimbulkan reaksi luas di masyarakat, maka Tidak akan ada revisi dan ini sangat berbahaya. Kita apresiasi pengajuan revisi tapi jangan selalu kecolongan dalam membuat PP tentang standarisasi pendidikan nasional karena ini menyangkut masa depan bangsa,” kata Fahrul Rizal.

Disisi lain juga, HMI MPO tidak setuju dengan Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035 yang diusulkan Kemendikbud. Hasil kajian PB HMI menemukan Peta Jalan Pendidikan Nasional itu masih lemah karena hanya menyorot kaum perkotaan dan kelas menengah ke atas.

“Belum lagi soal pendidikan di masa pandemi, harusnya menjadi panggung besar bagi mas Nadiem untuk memajukan teknologi. Tapi di pedesaan sangat miris melihat pendidikan. Masih banyak siswa-siswi yang di pedesaan dan pelosok tidak bisa belajar secara daring karena faktor handphone dan internet ya yang sulit didapatkan,” kata Fahrul Rizal.

Previous Post Next Post