DHTv — Bisnis modem mungkin sudah mulai ditinggalkan sejumlah perusahaan teknologi. Namun PT Tren Global Teknologi justru tengah mengembangkan produk modem dengan teknologi terbaru bernama Tren.
Tren optimistis produknya akan diterima di pasaran karena menawarkan sejumlah keunggulan dari produk pendahulunya. Tren sebagai modem tanpa sim card memiliki banyak fungsi, salah satunya bisa dipakai sebagai powerbank. Tren juga secara otomatis dapat mencari jaringan 4G yang stabil.
Bahkan sejak peresmian kantornya pada 27 Desember 2020, Tren telah berhasil menjual lebih dari seribu unit modemnya dalam waktu yang sangat singkat.
“Kami bisa dibilang satu-satunya, bukan saja di Indonesia, tapi juga di dunia yang menjual alat seperti ini secara direct selling,” kata Founder Tren, Martin Carter di sela-sela Soft Launching Tren di Jakarta, baru-baru ini. Dengan sistem penjualan langsung, Tren membuka kesempatan bagi masyarakat luas untuk dapat ikut serta dalam bisnis internet.
Sementara itu di acara Soft Launching Tren yang berlokasi di Batavia Marina berlangsung meriah, dengan rangkaian acara yang sangat ekslusif dan mewah. Acara dimulai dari siang hari, dihadiri oleh kalangan terbatas mitra-mitra usaha. Tentunya tetap dengan protokol kesehatan.
Diawali dengan perjalanan ke sebuah Pulau menaiki Private Cruise Quicksilver, kapal yang sangat besar, mewah dan langka. Selama perjalanan para mitra dimanjakan dengan iringan live music dan hiburan menarik lainnya serta hidangan makan siang yang sangat mewah.
Dilanjutkan dengan acara gala dinner yang dibuka oleh Co-Founder Tren, Allia Rosa. Dihadiri pula Ketua Umum AP2LI, Andrew Susanto, serta kehadiran Founder Yayasan Tangan Pengharapan, Yoanes Kristianus dan Henny Kristianus yang memproklamirkan tanda keberlangsungan kerjasama CSR bersama TREN.
Acara semakin semarak dengan alunan suara emas Joy Tobing dan ditutup oleh CEO dan Founder Tren, Martin Carter yang tampil memaparkan secara langsung rencana besar perusahaan dalam lima sampai 10 tahun ke depan.
Disisi lain, kehadiran tren rupanya telah menyentuh di provinsi Lampung. Para mitra tren semakin tumbuh melesat, baik dari kalangan Pejabat, pengusaha hingga kalangan masyarakat biasa.
Salah satunya kisah sukses Hermawan S.H.,M.H.,CM.,Shell yang saat ini telah menikmati keuntungan dari menjadi mitra tren.
“Bisnis tren ini, saya dikenalkan oleh rekan akrab saya bang jauhari mantan Anggota DPRD Kota Bandar Lampung. Awalnya saya tidak tertarik, namun setelah memahami dan menjadi mitra dengan mengeluarkan biaya Rp. 10 juta. Saat ini saya tidak khawatir kehilangan sinyal dan tentunya peluang bisnis yang ditawarkan pihak tren sangat menarik,” ungkapnya.
Kalau saat ini, modal yang saya keluarkan telah balik dan juga saya sudah mendapatkan untung dari pihak tren.
Selain itu, keuntungan pakai tren. Bukan saja dapat penghasilan masalah biaya internet perbulan dan jaringan kita teratasi, apalagi jika menjalankan bisnisnya sangat luar biasa tentunya. (/Red).