DHtv — Terkait pemberitaan sebelumnya berjudul “Diduga Abai dengan Situasi Darurat Covid-19 Bandar Lampung, Izin Belum Keluar Tokyo Beroperasi Ditengah Malam,” Owner Tokyo Space berinisial BP melalui via telphone memberikan hak jawabnya, pada rabu 14/07/2021.
“Ini butuh klarifikasi dari tentang keributan dan soal izin ya mas, point pertama saya jelaskan dahulu tentang keributan,” ujar owner Tokyo.
Keributan terjadi di malam kamis dan juga sudah ditegur pihak satgas, kejadian itu kami langsung bubar. Kalo keributan sekitar dijam sebelasan, saat dipertanyakan terkait keterangan warga adanya keributan yang terjadi di pukul tiga dinihari.
Owner pun menjelaskan bahwa hal itu bukan pengunjung dari pihak tokyo, namun disisi lain akhirnya pihak tokyo mengakui melakukan operasional dijam melanggar ketentuan pemerintah.
“Dan kenapa jam operasional tokyo buka, dan kenapa kami buka pada jam melanggar itu. Karena kami juga liat situasi sekeliling ini juga buka bukan tokyo doang,” ujarnya.
Untuk keributan jadi gini mas kami jelaskan dulu, jadi awalnya ada satu konsumen cewek masuk ketokyo dan tiba-tiba sekitar pukul 11 tanggal 12, tiba-tiba lari keluar dan ada yang nunggu cowok sama cewek berantemlah disitu, ntah kenapa permasalahannya saya ngga mau tau, jelas kembali owner tentang keributan padahal yang sedang ditanyakan tentang jam operasional.
Lanjutnya, dari pihak parkir keamanan pun tidak boleh didepan tokyo ribut dan diorang habis berantem ditarik dibawa ke ujung sana ngga taunya mereka ribut lagi dekat fames cafe keributan disitulah.
Pihak owner pun meminta maklum terkait jam operasional diatas ketentuan dengan dalih sama-sama cari duit dan apalagi saya baru buka.
Saat disinggung terkait live musik yang diduga menciptakan kerumunan, pihak tokyo pun menjelaskan bahwa operasional dijam sepuluh masih dibolehkan dan PPKM menurutnya dimulai sejak hari senin (12/07/2021) sedangkan aturan mengenai kegiatan usaha dalam suasana PPKM disepakati ditanggal 06/07/2021 dan untuk cafe sendiri sementara waktu ditutup.
“Live musik itu kan masih diantara dijam setengah sepuluhan mas, sedangkan jam tutup itu kemaren-kemaren sebelum PPKM kan darurat masih dibolehkan,” ungkapnya.
Disinggung terkait malam sabtu dan minggu dari hasil pantauan media tokyo masih buka dan ramai pengunjung. Owner menanggapi kedatangan kapolsek pada malam senin
“Saya sama pak kapolsek bilang minta permohonan maaf dan pak david bilang ini peringatan terakhir seperti ini untuk kali ini dimaafkan tapi lain kali saya akan tindak tegas,” ungkap owner.
“Gara-gara keributan itu dan vidio nyanyi-nyanyi itu kan, kapolsek dapat vidio terus beliau berkunjung dan kami tidak buka hanya ada satu table untuk teman-teman sembari minum ngga ada musiknya mas,” tambahnya.
Kumpulan satu table itu dijelaskan owner hanya sekitar enam atau tujuh orang dan lebih jika dihitung dengan karyawan yang tinggal disitu.
Terkait izin dan minuman yang ada ditokyo, owner menjelaskan bahwa izinnya sudah mau keluar namun dari kadisnya langsung adanya kekurangan dan ia menjelaskan jika izinnya telah lengkap meski SIUP, SITU dan IMB belum dipegang oleh tokyo sendiri.
“Kalo izin ada semuanya mas, dasar untuk operasi awalnya cafe & restoran. Seiring waktu berjalan, izin proses berjalan kan izinnya pasti keluar,” ujar owner.
Menurut owner jika cafe & resto yang menjual minuman beralkohol bukan hanya dirinya saja, namun ia membandingkan dengan yang lainnya dan yang mengejutkan owner tokyo sendiri mengatakan jika hanya dirinya yang mengurus izin dan yang lainnya seperti cafe & resto Sans di depannya tidak berizin.
Belum saja selesai memberikan hak jawab telpon dari owner tokyo pun terputus dan melalui pesan singkat Whatsapp jika telpon terputus karena habis pulsa.