Bandar Lampung — Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi/KIP Kuliah Nasional (PDN) melaksanakan agenda Musyawarah Nasional ke IV pada 20-23 Januari 2021 di Riau. Mengusung tema “Bersatu dalam Kebhinekaan untuk Indonesia Maju”.
Ada 3 kandidat Ketua Umum BPP PDN, salah satunya bernama Renaldy Eka Putra.Renaldy Eka Putra merupakan Alumni Bidikmisi UIN Raden Intan Lampung yang memutuskan maju untuk menjadi Ketua Umum BPP PDN. Ia mengaku mendapat banyak rekomendasi dan dorongan dari sebagian besar Badan pengurus wilayah (BPW) dan Badan Pengurus Kampus PDN.
Bagi Saya Munas ini bukan tentang pertemuan hidup dan Mati/Menang dan Kalah. Munas ialah momentum menenun komitmen untuk berjuang bersama. Merajut asa Organisasi demi wujudkan Cita PDN “Terwujudnya generasi emas dan memutus mata rantai kemiskinan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Ungkap Renaldy.
Selain sudah mendapatkan rekomendasi dan dorongan dari sebagian besar wilayah dan forum PDN, namun saya tetap mengharapkan dukungan dan doa restu dari seluruh Alumni dan delegasi Musyawarah Nasional,” terang Renaldy Renaldy juga membulatkan tekadnya untuk maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum BPP PDN setelah mendapatkan restu dari ibundanya/Ortu.
Ia juga menyampaikan terima kasih pada seluruh kawan-kawan dan pengurus PDN disemua tingkatan yang sudah mendukungnya.Renaldy sendiri mempunyai semacam tagline yang berbunyi#Kepemimpinan Transformatif#PDN Menjawab Tantangan Zaman.#Maju Bersama, Menang Bersama. Ia mengatakan, Sudah Saatnya semua terpanggil untuk turun tangan. Baik mahasiswa dan alumni Bidikmisi KIP kuliah, Untuk berkontribusi mengambil peran meraih Cita-cita PDN “Terwujudnya generasi emas Indonesia dan memutus mata rantai kemiskinan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945”.Kita butuh pemimpin yang menggerakkan! Pemimpin yang kata-kata dan perbuatannya menjadi pesan solid untuk dijalankan secara kolektif.
Ia mengatakan bahwa Perubahan zaman hari ini kita jadikan landasan untuk menyusun platform perjuangan dalam usaha mewujudkan perubahan yang lebih baik di tubuh PDN dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi sehingga PDN sebagai organisasi mempunyai dampak baik terhadap perjalanan bangsa dan Negara.
Tentu harapan ini bukan sesuatu yang mustahil untuk diwujudkan, karena di dasari atas niat suci, kebersamaan, komitmen, kerja keras, dan saling percaya.Ia mengatakan tatkala terpilih menjadi Ketua Umum BPP PDN ingin memperbaiki PDN menjadi organisasi yang unggul.
Dengan menjadikan konstitusi sebagai pedoman dalam menjalankan roda organisasi, Memperbaiki sistem database anggota berbasis teknologi sebagai dasar pembangunan organisasi, Konsolidasi Internal, sinergi antar BPP, BPW, BPC dan BPK dalam membangun suprastuktur dan Infrastruktur organisasi menuju tata kelola organisasi yang baik, Reformulasi Struktur dan Hirarki kebijakan organisasi, Optimalisasi peran lembaga pengembangan profesi serta Merumuskan sistem pelatihan disemua tingkatan PDN yang relevan dengan kebutuhan zaman/PDN Belajar dan Mengajar.
Tentu juga Berkomitmen menjalankan ketetapan Munas Ke-IV.Dengan demikian ia yakin output nya ialah setiap kader atau anggota mempunyai daya saing, bisa mengisi dan menghadapi tantangan perkembangan zaman di era revolusi indistri 4.0.Saya mendambakan setiap kader atau anggota PDN mengambil peran untuk meraih cita PDN. Kita akan fokus berkontribusi menyokong SDM unggul lewat kerja-kerja konkrit organisasi PDN dalam menyongsong Indonesia emas 2045.
Saya yakin dan percaya bahwa semangat gotong royong sebagai saripati pancasila yang disebut Bung Karno itu masih hidup dan mampu menggerakan semesta. Sebagai kandidat ketua umum PDN atau anak bangsa yang hendak melaksanakan panggilan sejarah, ia menyadari cita ideal PDN untuk turut serta demi terwujudnya generasi emas Indonesia dan memutus rantai kemiskinan berdasarkan pancasila dan UUD 1945 “Pasal 6 Ad PDN” memerlukan usaha dan konsistensi yang terarah dan terukur.
Ia sadar bahwa Begitu banyak tantangan dan hambatan yang akan dihadapi sebagai konsekuensi logis dalam perjuangan tapi dibalik itu semua ada keyakinan dan keberanian untuk melaksanakan niatan suci. Karena itulah ide Kepemimpinan transformatif dan kaloboratif menjadi sebuah keniscahyaan. Pemimpin yang membuat semua terpanggil untuk turun tangan, untuk berkontribusi bersama dalam meraih cita cita PDN sebagai sebuah organisasi.
Pemimpin yang kata-kata dan perbuatan nya menjadi pesan solid untuk dijalankan secara kolektif. Kita memerlukan pemimpin yang menggerakan! pungkas lelaki kelahiran Bekasi, 9 Maret 1998 tersebut.
Terakhir ia menegaskan bahwa Momentum Musyawarah Nasional (Munas) Permadani Diksi Nasional ke IV harus dimaknai sebagai bagian dari proses berbenah nya organisasi dan tentu dimaknai sebagai bentuk perjuangan kader yang hadir atas kesadaran akan cinta dan loyalitas terhadap PDN.
Karena bagaimanapun juga regenerasi kempemimpinan mesti diejewantahkan dalam bingkai kebersamaan sebagai konsekuensi proses kaderisasi.Pergolakan ide, pertemuan gagasan dan dinamika yang menjadi sebuah keniscahyaan dalam upaya menghasilkan keputusan untuk dikawal bersama menjadi hal yang mesti dikedepankan dan disikapi secara Arif dan bijaksana di arena Munas nanti. Ungkap Renaldy.
Mengenai pelaksanaan Musyawarah Nasional PDN, Renaldy yang juga mahasiswa magister hukum Kenegaraan, Universitas Lampung (Unila) itu, berharap agar semua pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar dan aman, sesuai yang telah direncanakan.