Bandar Lampung (DHTv) – Dua wartawan di Bandar Lampung mendapat intimidasi dari tiga orang petugas Satpam di depan Kantor BPN Kota Bandar Lampung. Saat meliput 20 warga Kelompok Masyarakat, yang mempertanyakan pengurusan surat tanah lima tahun tak rampung, Senin, 24 Januari 2022 sekira pukul 12.15 siang.
Tiga petugas Satpam, satu diantaranya perempuan itu sempat dirampas alat kerja camera, dan handponenya Wartawan SKH Lampung Post dan Lampung TV Intimidasi itu berawal ada informasi 20 warga mewakili kelompok masyarakat Kota Bandar Lampung yang mendatangi kantor BPN Kota Bandar Lampung, untuk mempertanyakan sertifikat yang di daftarkan sejak tahun 2017 sampai saat ini belum terbit.
Sejak pagi mereka menunggu di kantir BPN Kota Bandar Lampung. Sekitar pukul 12.06, perwakilan warga itu kemudian baru diterima pimpinan BPN, dan dipersilahkan masuk. Dua wartawan yang juga ikut menunghu sejak pagi itu kemudian mengambil gambar dari halaman kantor saat warga terlihat memasuki kantor BPN.
Dan bersamaan itu, tiga orang petugas Satpam satu diantaranya Satpam perempuan menghampiri dan langsung ingin merampas hanphone dan handycam, dengan alasan dilarang melakukan liputan, dengan alasan hak privasi.
Satu orang satpam wanita bernama Mira itu langsung merampas hingga handycam milik wartawan Lampung TV Dedi Kapriyanto eror.
Begitupun satpam pria atas nama Haris Rusdi ingin merampas hanphone milik wartawan Lampung Post salda Andala dan memaksanya untuk menghapus hasil gambar. “Kita punya privasi pak, gak boleh asal-asal,” katanya kata satpam wanita tersebut.
Kemudian, Wartawan Lampung TV Dedi Kapriyanto mengatakan mereka datang untuk melakukan liputan yang menyangkut kepentingan publik. “Kami kesini ingin meliput untuk kepentingan publik, puluhan Pokmas yang mendatangi kantor BPN. Kami liputan untuk kepentingan publik, bukan untuk kepentingan pribadi, gak bisa mbak larang-larang,” kata Dedi menjawab.
Namun ketiga Satpam itu bersi kukuh, dengan tangan menutupi camera wartawan, dan memegang IDcard wartawan mengusir dua wartawan. Kemudian satpam pria atas nama Haris Wahyudi mengusir wartawan dan memerintahkan untuk menghapus gambar dan vidio yang di ambil sebelumnya. “Pergi kalian, hapus -hapus itu, silahkan pergi,” Ucap Haris Wahyudi dengan nada tinggi sambil mengusir dengan mendorong dorong kedua wartawan itu. (Red)