KENDARI (SL) – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Abdul Rohman, SH dan Ketua Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Kabupaten Tulangbawang (Tuba) Faulini Arleka, S.Pd, memakai baju batik pada puncak Hari Pers Nasional (HPN) hasil karya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kampung Sidoharjo, Kecamatan Penawartama, CV Sihaha Ali Berkah yang bergerak dibidang batik tulis Lampung.
“Shiha Ali” berdiri dari Tahun 2014, menampung tenaga kerja disabilitas, dan anak yatim, yang dipimpin oleh owner Ibu Nasheha Ali Husin. Pada puncak HPN dan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Ke-76 yang jatuh pada tanggal 9 Februari 2022, acara dihelat di Halaman Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), PWI Tulangbawang mengirimkan dilegasi Ketua PWI dan Ketua IKWI.
Dijelaskan Owner CV Sihaha Ali Berkah, Ibu Nasheha Ali Husin, pakaian baju batik Lampung yang dipakai oleh Ketua PWI, dan Ketua IKWI Tulangbawang mengandung filosofi batik perahu jukung, siger, jangkar, dalam lingkar Bergerak Melayani Warga (BMW) selogan Bupati Tulangbawang Winarti.
“Perahu jukung Tulangbawang, terkenal sedari dulu tercatat dalam sejarah menjadi lambang kekuatan dan ketangguhan serta keberanian. Terbuat dari kayu pilihan dengan usia pun yang lama karena bersamanya nelayan mengais Riski, menikmati indah lautan, saat badai datang tidak untuk melepas justru disitulah menjadi pegangan, mengikuti hempsan ombak dan angin, hingga badai reda masih bersama,” terangnya.
Masih menurut Ibu Nasheha Ali Husin, sedangkan siger adalah mahkota lambang kehormatan, kejayaan dan kemakmuran masyarakat Lampung Tulangbawang.
“Sedangkan jangkar menjadi perlambang tepatnya satu tujuan bersandar, bersinergi dengan lingkar program kerja BMW. Konsep batik tulis kami ini, khusus kami buat untuk Ketua PWI dan IKWI Tulangbawang, dalam rangka menghadiri HPN di Kendari, Sulawesi Tenggara,” terang owner CV Shiha Ali Berkah.
Ditempat yang sama Ketua PWI Tuba, Abdul Rohman, SH mengaku sangat bangga mengenakan batik tulis asli pengrajin di Kabupaten yang berjuluk Sai Bumi Nengah Nyappur, ini adalah aset yang jarang dimiliki daerah lain.
“Karena Pengrajin yang membuat batik tulis ini, para disabilitas dan anak yatim yang diberdayakan. Bahkan batik tulis Sihaha Ali ini sudah mendapatkan penghargaan, dan mengikuti pameran diluar negeri,” papar Rohman. (Red)