Minyak Goreng Subsidi Pemerintah, PT Rajawali Diduga Salurkan Tidak Tepat Sasaran dan Beraroma Monopoli

Bandar Lampung(DHTv)-Ditengah kelangkaan serta melambungnya harga minyak goreng dari Harga Eceran Tertinggi (HET) menjadi problem ditengah masyarakat, Pemerintah Pusat sendiri terus berupaya secara maksimal menstabilkan kondisi melalui program minyak goreng subsidi, selain itu Pemerintah Daerah juga turut andil dengan menyelenggarakan Pasar Murah.

Program minyak subsidi Pemerintah di Provinsi Lampung disalurkan melalui PT. Rajawali Nusindo RNI Group Cabang Bandar Lampung yang merupakan anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT. Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dengan barang disuplai oleh PT. Domus Jaya yang berada di katibung, Lampung Selatan.

Kantor PT.Rajawali Nusindo yang beralamat di jalan pulau Sebesi, Sukarame, Kota Bandar Lampung terlihat pada Kamis pukul 11:35 Wib ramai masyarakat menyerahkan berkas formulir secara bergantian dari luar pagar, selain itu masyarakat yang telah terdaftar masuk untuk menunggu pembagian minyak goreng subsidi Pemerintah pada pukul 13:00 Wib. Saat disambangi media, satpam yang menjaga mengarahkan untuk bertemu Sapril pegawai perusahaan yang mengurusi pemberkasaan pendaftaraan dan pembagian minyak goreng subsidi.

Meski Sapril sempat menolak diwawancarai, setelah dijelaskan tujuan wawancara akhirnya Sapril bersedia menjawab pertanyaan wartawan. “Jadi kita disini, salah satunya untuk memenuhi grosir,toko-toko. Mereka mengisi fakta integritas seperti ini agar tidak menjual lebih dari ini dan mereka pun kita batasi untuk grosir-grosir paling banyak 50 dus, agar harga minyak merata dipasaran,” kata sapril.

Dok.Formulir dan Fakta Integritas yang diisi oleh pendaftar

Menurutnya 50 dus diberikan untuk dihabiskan terlebih dahulu, setelahnya akan disuplai kembali,”Yang jelas tidak boleh ada penimbunan minyak-minyak goreng. Ya yang ngambil grosir-toko untuk dijual segini seharga Rp.14.000 paling mahal ni satu liter. Makanya mereka menandatangani Fakta integritas, jadi kalo ada terjadi dilapangan kita ada pegangan ini, ngga salah dikita lagi kalo grosir jual Rp.15.000 salahin grosirnya,” ujarnya.

“Untuk ikut program ini syaratnya menandatangin fakta integritas,photo ktp dan tokonya anterin kesini, nantin antrian kita telpon, sementara minyak yang disuplai pemerintah dari Domus,” ungkapnya. Disinggung terkait masyarakat yang mendaftar pada hari ini, sapril mengungkapkan tidak mengetahui jumlah pastinya akan tetapi jika kemarin, ia menuturkan yang mendaftar 90 orang, lanjutnya minyak goreng subsidi dimulai sejak hari sabtu minggu kemarin 12 Februari 2022.

“Sudah 4 harianlah, total yang terdaftar sekitar 200 an lah. Tapi disini hari ini masuk 1400 langsung kita suplai semua, jadi kita tidak ada ditimbun. Tiap hari kita di stok dari PT. Domus seribu sampai dua ribu dus, 1 dus isinya variasi kalo yang 1 liter isi 12 dan yang 2 liter isi 6. Jadi orang berebut semua jadi kita buat gini antrian,yang daftar ngantar berkas langsung pulang,ini yang daftar kemarin jam 1 kita telpon buat ngambil barang,” ujar Sapril.

Ia juga menuturkan jika program tersebut tidak diberikan batas waktu,”sampai normal mungkin ya, atau mungkin sampe persedian Domus ini ada. Yang jelas dia tidak mengasih kita sampe kapan selesainya. Makanya kita ngeri tidak banyak-banyak,untuk saat ini stok aman sampai tanggal 22, setelah itu ya eee.kita juga kan buat lisnya ke pabriknya juga” katanya.

Namun anehnya terdapat pendaftar bukan sekedar menghantarkan berkas seperti yang ia katakan, akan tetapi Sapril sempat menghentikan wawancara dan terlihat menghampiri serta mengobrol secara intens dipojok bawah tangga. Selain itu setelah mengobrol ia juga menerima telpon, “Hallo gimana mas, oh yaya siap.Males, paling gua maen cay bucay aja paling,males-males,main sini-sini aja,”ujar Sapril dalam menjawab telpon.

Disisi lain, Savira warga Sribawono, Lampung Timur yang sedang menunggu pembagian minyak goreng menuturkan jika mendapat informasi adanya distributor minyak goreng subsidi di sukarame dari orang-orang sesama pedagang. “Berangkat tadi jam 9, kalo kita dapat yang 100 dus katanya. Untuk yang berapa liter kurang tau, aku selasa daftarnya tadi dihubungin, kalo dapat berapa itu kan diliat dulu dari tokonya mau dapat berapa,kalo kita jual sesuai ini ngeri sekarang polisi banyak razia,” ujarnya.

Menurut Savira jika minyak goreng dipasar bukan terjadi kelangkaan melainkan banyaknya oknum yang bermain,”Sebenarnya bukan kelangkaan, kalo yang aku tau. Misalnya satu toko ke distributor dapat berapa terus ada yang ngambil lagi dengan orang yang berbeda tapi masih satu toko, sehingga toko lain ngga kebagian. Gitu sih mas,” ungkapnya.

Terkait dapatnya savira 100 dus, saat ditanyakan kembali Sapril membantah hal itu menurutnya pemberian minyak paling banyak 50 dus. “Kalau dalam from variasi, ada yang minta 150,100, sampe 34 dus. Tapi kita ngasihnya liat tokonya dulu dan maksimal 50 dus,” ucapnya. Pada pukul 13:08 Wib terlihat satu buah truk menbawa minyak kedalam area PT.Rajawali Nusindo.

Gelagat Sapril tersebut mengarah kepada dugaan adanya praktik monopoli dan tidak tepatnya dalam penyaluran minyak subsidi pemerintah, hal itu sesuai dengan masih maraknya harga minyak diatas HET dipasaran serta sulit untuk mendapatkan minyak dan juga banyak para pedagang yang belum mengetahui di Provinsi Lampung adanya Distributorr minyak goreng subsidi pemerintah.

Seperti halnya, ditempat terpisah pada pukul 16:49 Wib, awak media mengecek ke grosir dan toko sembako yang di pasar tugu, saat mengujungi toko pertama menjelaskan harga minyak merk fortune 1 liter Rp.30.000 dan 2 liter Rp.55.000. Pada toko kedua pemilik berinisial EK menjelaskan jika tidak memiliki stok minyak.

Salah satu Pedagang yang diwawancara

Ditanyakan, soal keberadaan minyak subsidi Pemerintah yang disalurkan oleh PT. Rajawali Nusindo selaku distributor, EK tidak mengetahuinya, bahkan mengaku baru mengetahuinya dari wawancara yang sedang dilakukan. “Kita ngga tau mas, ini stok kosong. Banyak orang yang nyari, kalo kemarin beli dari sesama toko Rp.20.000 kita jual lagi Rp.23.000 makanya kita punya stok dan cepat habis itu aja mas,” ujar EK.

Disaat wawancara, terlihat juga lalu lalang para ibu rumah tangga menanyakan minyak kepada EK, namun disayangkan stok barang dipasaran beberapa toko tidak ada minyak. Jika itupun ada harganya diatas Harga Eceran tertinggi hal itu senada dengan yang diucapan EK selaku pedagang kepada media kepada media.

Ditelusuri lebih lanjut, salah satu warung yang ada di Sukabumi Indah, Kecamatan Sukabumi yang tidak ingin disebutkan namanya menuturkan tidak memiliki stok minyak. “Ngga tau, kalo ada distributor minyak subsidi pemerintah di sukarame. Ini aja ngga jual minyak. masih susah dapatnya dan juga kalo ada ngambilnya juga udah harga mahal,” ujarnya pada juma 18 Februari 2022.

Sebut saja Iwak yang ingin namanya disamarkan, selaku pedagang ia sangat berterima kasih atas informasi hal tersebut. Namun dirinya mengaku jika sudah mengetahui informasi hal tersebut, “Terima kasih informasinya. Ko, aku belinya Rp.17.000 sama kawanku. Katanya ada orang dalam disitu, kalo beli sendiri ke sana ribet diminta NPWP juga. katanya cuma KTP dan photo toko sama isi pernyataan aja. jadi cuma baru ngajuin persyaratan aja, belum acc juga,mahal amat aku belinya,” ujar Iwak, pada Sabtu 19 Februari 2022. (Eri/Red)

Previous Post Next Post