Bandar Lampung(DHTv)- Masyarakat Profesional Sumatera Bagian Selatan (Maspro). Menggelar Seminar hasil kajian Maspro Sumbagsel yang mengangkat tema “Membangun Aglomerasi Sumbagsel untuk Nusantara-Indonesia” secara hybird.Kegiatan ini berlangsung di Grand Ballrom Fairmont Hotel Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu 12 Maret 2022.
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan pidato kunci dalam seminar Membangun Aglomerasi Sumbagsel Untuk Nusantara-Indonesia.
BUMN mempunyai peran dalam mendukung integrasi dan kerja sama regional dalam bentuk kolaborasi pembangunan di Sumbagsel.
Karena dengan sinergi terbukti meningkatkan efisiensi pasar, memperluas kegiatan ekonomi hingga reformasi kebijakan dan institusi daerah.
Selain dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir, seminar juga dihadiri Gubernur Lampung Ir. Arinal Djunaidi, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Wagub Babel, Sekda Bengkulu dan Jambi. Beberapa Bupati/walikota, Direktur BUMN dan akademisi. Peserta offline 100 orang online sekitar 1000 peserta.
Diskusi Panel atas kajian Maspro Sumbagsel dimoderatori Helmy Yahya. Adapun penelisnya para Gubernur. Dari Lampung Kepala Bappeda Ir. Mulyadi Irsan, MT, mewakili Gubernur Lampung. Gubernur Sumsel Herman Deru. Wagub Babel, Bengkulu dan Jambi Sekda. Kemudian Direktur Riset Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Berly Martawardaya.
Berly Martawardaya memaparkan hasil kajian dari percepatan pembangunan kawasan aglomerasi Sumbagsel. Kemudian ditanggapi oleh kelima panelis. Ketua Maspro Sumbagsel Mahatma Gandhi menjelaskan, seminar hasil kajian ini dilakukan untuk mengetahui potensi wilayah Sumbagsel. Seperti memetakan kondisi dan potensi perekonomian, sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM) aglomerasi Sumbagsel. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menganalisa sejumlah permasalahan.
Di antaranya kesenjangan, distribusi pendapatan dan kesejahteraan di kawasan aglomerasi Sumbagsel. Dan tentunya, memberikan rekomendasi bagi kepala daerah untuk mendongkrak perekonomian Sumbagsel. Seminar ini juga memberikan rekomendasi kebijakan dan langkah yang perlu ditempuh oleh pemerintah dan swasta untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki kawasan aglomerasi Sumbagsel.
Dalam seminar ini disampaikan, bahwa kolaborasi akan berdampak besar untuk perubahan dan perbaikan Sumbagsel, termasuk pengentasan permasalahan sosial dan kesenjangan ekonomi. Karena itu integrasi dan kerja sama regional sudah sepatutnya dilakukan. Apalagi dengan berkembangnya konsep aglomerasi yang secara tidak langsung memberikan nilai tambah atas kolaborasi yang sudah berjalan selama ini.
Sumbagsel terdiri dari Provinsi Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung dan Lampung, secara historis merupakan wilayah dari Kerajaan Sriwijaya dan memiliki kemiripan serta kedekatan budaya Terlebih, Sumbagsel memiliki posisi strategis yang berdekatan dengan Semenanjung Malaysia dan Pulau Jawa. Sumbagsel memiliki banyak potensi, baik SDA, SDM, maupun pariwisata. Sayangnya hal ini belum dimanfaatkan secara optimal.
Sehingga peluang ini harus dimaksimalkan dengan adanya sinergi dan kolaborasi lintas provinsi serta kabupaten/kota untuk mengakselerasi pembangunan Sumbagsel.Dalam konteks pembentukan wilayah aglomerasi, terbukti nyata bahwa BUMN memiliki peran yang sangat strategis.
Contohnya, tol di wilayah Sumbagsel dikelola BUMN Karya dan mitranya. Jalan tol Bakauheni (Lampung) sampai Kayuagung (Sumsel) dikelola Hutama Karya. Demikian juga tol Palembang Indralaya. Saat ini Hutama Karya sedang membangun tol Palembang-Bengkulu, juga Palembang-Jambi. Untuk Tol Kayuagung sampai Palembang dikelola Waskita. Banyak lagi peran BUMN dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumbagsel. Baik di sektor transportasi laut, transportasi udara, perkebunan, tambang, jasa keuangan, dan lainnya. (Red)