Bandar Lampung (DHTv)- Dalam unjuk rasa hari ini Mahasiswa Lampung gagal masuk ke halaman Pemprov dan DPRD Lampung akibat pembatas kawat berduri setinggi 2 meter, setelah mencoba merangsek masuk akhirnya aparat melakukan negosiasi dengan mahasiswa, Rabu 13 April 2022.
Hasil negosiasi, mahasiswa ditemui alumni aktivis dari organisasi Himpunan Mahasiswa Islam yang kini menjabat sebagai Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi bersama Ketua DPRD Lampung Mingrum menemui mahasiswa dengan pembatas kawat duri yang telah terpasang sebelumnya, mahasiswa lapisan pertama, usai salat. Lalu duduk di depan kawat berduri dengan melihat Arinal Djunaidi dan Mingrum Gumay berdiri di atas mobil barakuda di halaman depan Kantor DPRD Lampung.
Saat Mingrum orasi, tanpak mahasiswa tenang menyimak. “Saya yakin kita sama-sama mempunyai tujuan yang sama,” kata wakil rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan dihadapan mahasiswa jika kenaikan harga BBM itu kebijakan pemerintah pusat, namun ia tetap berkomitmen melalui DPRD Lampung akan menyampaikan apa yang menjadi tuntutan rakyat.
Diketahui Mahasiswa yang tergabung Aliansi Mahasiswa Lampung (AML) menuntut tujuh harapan rakyat Indonesia.
Tujuh Tuntutan Mahasiswa
- Tolak kenaikan harga BBM, Indonesia krisis energi.
- Menjamin stabilitas harga kebutuhan pokok.
- Wujudkan reforma agraria sejati.
- Cabut UU Cipta Kerja.
- Mempermudah akses kesehatan untuk seluruh rakyat Indonesia.
- Wujudkan pendidikan gratis ilmiah dan demokratis
- Hentikan kriminalisasi dan represifitas rerhadap gerakan rakyat. (Red)