Gerakan Moral Non Profit Berani Keluar Dari Zona Nyaman (BKDZN) terus bergerak untuk berbagi manfaat.
Tak tanggung-tanggung, Sabtu (21/10) 2022, Founder BKDZN Arief Hidayat, didaulat menjadi narasumber pada kegiatan Latihan Dasar Kempimpinan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok Regional Utara.
Pada kegiatan yang digelar secara online ini, Arief Hidayat menegaskan bahwa generasi muda harus tangguh di segala situasi. Untuk itu kata Arief Hidayat, banyak hal yang dituntut untuk dimiliki oleh generasi muda, seperti kreativitas dan lain-lain agar pemuda dapat berbuat banyak dalam memajukan inovasi sumber daya daerah.
Dijelaskan Arief Hidayat, untuk membangun daerah, seseorang tidak harus menjadi Bupati, Walikota, atau Gubernur. Begitu pun untuk membangun desa seseorang tidak harus menjadi kepala desa. Namun bisa berbuat dalam bidang dan jalur apa saja untuk turut serta mewujudkan pembangunan.
“Sebagai apapun anda, bisa berkontribusi dalam pembangunan sesuai dengan kemampuan yang anda miliki,” tegas Arief Hidayat.
Untuk itu imbuhnya, tugas generasi muda saat ini adalah menyiapkan diri sebagai pemimpin masa depan dan pemimpin perubahan. “Nothing endures but change, tidak ada yang bertahan selain perubahan,” tegas Founder BKDZN ini dalam zoom yang diikuti ratusan anggota PPI.
Apa yang perlu dipersiapan untuk menjadi pemimpin perubahan? Arief menyebutkan setidaknya pemimpin perubahan harus memahami leading self, leading team dan leading change.
Harus memiliki integritas, tangguh, optimis, ikhlas dan BKDZN kata Arief Hidayat, adalah kata kunci untuk menggapai sukses dalam memimpin diri sendiri atau leading self. Sementara untuk menjadi pemimpin yang menekankan pada pentingnya perkembangan dan kemampuan beradaptasi harus mamu menjadi role medel, problem solver, mampu mengambil alih tanggung jawab, mampu menciptakan suasana kondusif, hindari konflik kepentingan, hindari mengeluh dan marah, inovatif dan menjaga networking.
Terus apa yang harus dihindari? Generasi muda yang menginginkan perubaham harus menghindari beberapa hal, diantaranya kata pria yang telah menulis sejumlah buku ini, membuang sikap pesimis, jangan pesimis, jangan sedih, karena itu adalah masalah lalu, dan jangan khawatir berlebihan karena itu adalah masa depan. Selain itu buang jauh-jauh rasa malas, karena malas itu adalah musuh terbesar. Kemudian jangan takut berbuat, jangan pernah berharap untuk sukses jika tidak pernah mencoba, dan terakhir adalah jangan lupa bersyukur, masih banyak orang di luar sana yang belum seberuntung kita, jadi harus perbanyak bersyukur.
Turut membersamai Founder BKDZN Arief Hidayat dalam kegiatan ini, pegiat BKDZN, Yosrinaldo Syarief, Yudhistira Adi Pinto dan Noprizal. (Red)