Bandarlampung, — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung mengaku akan melakukan pembinaan di seluruh pondok pesantren untuk mencegah penyebaran paham yang bertentangan dengan Pancasila atau radikal.
“Agar penyebaran tidak meluas, akan dilakukan pembinaan di pesantren,” kata Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana saat konferensi pers di Polresta Bandar Lampung, Selasa (7/6).
Selain itu Pemkot juga akan lakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan TNI untuk membantu mengawasi kegiatan keagamaan seperti pengajian.
“Kita akan melakukan evaluasi, tapi itu kan pengajian biasa. Kita enggak tahu jika terjadi menyebar paham yang bertentangan dengan Pancasila,” ujarnya.
Kepada masyarakat dirinya menghimbau untuk tetap menjaga persatuan kebangsaan karena ideologi Pancasila adalah harga mati.
“Bunda minta tolong ke kelurahan untuk memantau warganya, juga minta tolong kepada masyarakat untuk tetap menjaga persatuan kebangsaan,” jelasnya.
Sebelumnya, Pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Baraja diamankan Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Selasa (7/6) pagi di Kantor Pusat di Jalan WR Supratman, Bumi Waras, Bandar Lampung.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengky Haryadi menyebutkan bahwa yang diamankan ini merupakan mantan narapidana kasus terorisme, dua kali ditahan selama 3 tahun dan 13 tahun.
“Dalam hasil penyelidikan kami ternyata ada hal yang sangat kontradiktif dari apa yang disampaikan oleh pimpinan pimpinan Khilafatul Muslimin,” katanya saat ekspose di Polresta Bandar Lampung.
“Kami temukan peristiwa pidana ternyata kegiatan kegiatan yang dilaksanakan ormas ini, baik ormas yang tidak terdaftar maupun yang berbadan hukum, ternyata kegiatan ini sangat bertentangan dengan Pancasila,” sambung Hengky. (*)