Bandarlampung, – Pemerintah kota (Pemkot) Bandarlampung memberikan bantuan Rp10 juta pada korban yang rumahnya ambruk di Jalan Gajah Mada, gang Purnawirawan, Kota Baru, Tanjung Karang Timur (TKT).
Pemberian bantuan tersebut langsung diserahkan Walikota Bandarlampung Eva Dwiana, kepada ibu Sakdiah di ruang rapat walikota setempat, Kamis (17/3/2022).
“Kita berikan Rp10 juta kepada ibu Sakdiah yang terkena musibah, yang suaminya bapak Suratno ketimpa atap rumah, semoga bantuan ini bermanfaat,” ujar Eva
Selain bantuan tersebut, lanjutnya, pemkot juga akan memberikan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan.
“Walaupun setiap puskesmas dan rumah sakit bagi warga Bandarlampung gratis. Tapi kita akan memberikan BPJS,” ujarnya.
Orang nomor satu di Kota Tapis Berseri ini menghimbau, kepada seluruh warga masyarakat Kota Bandarlampung agar selalu berhati-hati mengingat saat ini cuaca ekstrim kerap terjadi.
“Jadi kalau nggak penting-penting amat nggak usah kemana-mana, dan kalau ada apa-apa cepat lapor ke kelurahan atau RT, supaya kami Pemerintah kota cepat mendatangkan bantuan kepada masyarakat,” kata dia.
Sementara itu, Sakdiah yang merupakan istri almarhum Suratno menyampaikan terimakasih atas bantuan yang diberikan oleh Walikota Bandarlampung Eva Dwiana.
“Terimakasih bunda bantuannya,” ucap sambil menahan tangis.
Ia menceritakan, sebelum kejadian ambruknya rumah tersebut, sang suami sempat makan karedok yang dinikmati satu keluarga.
“Iya bapak sempat makan karedok yang dimakan bertiga sama anak,” jelasnya.
Sementara itu Kepala BPBD Kota Bandarlampung, Syamsul Rahman mengatakan, pihaknya menerima laporan atas kejadian tersebut pukul 23:00 WIB dan langsung menerjunkan tim.
“Untuk korban satu keluarga, itu ada tiga orang yang tertimpa reruntuhan. Dimana yang satu meninggal dunia sang ayah, saat ini berada di RS. A Dadi Tjokrodipo. Dua nya selamat anak dan istrinya,” kata Syamsul.
Ia menceritakan, dua korban lebih dulu ditemukan dalam keadaan selamat, sementara pencarian pada satu korban yang telah meninggal dunia sudah selesai pada pukul 03.49 WIB.
Adapun personel yang bertugas 14 personel piket Mako Tendean, lalu 4 Personel Pos Kecamatan TKT, 1 Personel PMI, 1 Ambulance Yayasan Wujudkan Mimpi, 6 IEA B. Lampung, kemudian 3 Samapta Polda Lampung dan 11 Basarnas Prov Lampung, serta 2 Forum Rescue Relawan Lampung,” ungkapnya.
Samsul menjelaskan, rumah tersebut berbentuk rumah panggung yang berukuran 6×7 meter, yang merupakan rumah kontrakan.
Menurutnya, ambruknya rumah Itu memang selain kerangkanya, pembesian juga tidak ada sebagai penopangnya.
“Tapi lebih jelas penyebabnya itu masih diselidiki kepolisian,” pungkasnya.