Bandarlampung, —Pemkot Bandar Lampung, Lampung bakal menganggarkan sekitar Rp 2 miliar untuk pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) yang menghubungkan kantor Pemkot Bandar Lampung, Lampung dan Masjid Al-Furqon.
“Secara pasti angkanya masih dihitung oleh konsultan, kisaran anggarannya sekitar Rp 1 miliar sampai Rp 2 miliar,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Pemkot Bandar Lampung, Lampung Iwan Gunawan, Minggu (1/1/2023).
JPO ini dibangun tidak hanya sebagai fasilitas penghubung dua lokasi, namun juga untuk keamanan dan kenyamanan.
“Agar mobilitas pegawai pemkot menuju masjid atau sebaliknya lebih aman dan nyaman dibandingkan harus menyeberang di jalan raya,” paparnya.
Menurut Iwan, JPO tersebut akan dibangun terinspirasi dari JPO MH Thamrin di Jakarta, yang mana tidak sebatas sebagai JPO namun harus estetik alias indah.
Selain menambah estetika kota, ke depannya JPO Masjid Al-Furqon-Pemkot Bandar Lampung, Lampung juga bakal menjadi salah satu objek wisata yang dapat dinikmati masyarakat.
Rencananya, jembatan tersebut akan dibangun paling cepat Maret 2023 mendatang dan paling lambat selesai di akhir tahun 2023.
“Awal tahun pengadaannya dulu termasuk proses lelang, sekitar bulan 3 atau 4, mudah-mudahan mulai pengerjaannya,” bebernya.
Lebar jembatan direncanakan sekitar 2- 3 meter dengan panjang sekitar 200 meter dan tinggi jembatan dari jalan raya sekitar 10 meter.
Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana dalam berbagai kesempatan kerap menyebut terkait rencana pembangunan JPO ini.
“Tidak hanya untuk mempermudah pegawai pemkot menuju Masjid Al-Furqon, namun juga bisa menjadi ikon Kota Bandar Lampung dan destinasi wisata yang dapat diakses masyarakat,” kata Eva Dwiana.
Pembangunan JPO rencananya akan menggunakan pagu anggaran dari di APBD 2023.
Diungkap Eva Dwiana, saat ini area Masjid Al-Furqon telah bagus dan bersih.
Ke depannya area masjid tersebut akan dibangun kios-kios sentra oleh-oleh yang juga menjual pernak-pernik ikonik yang mengusung tema seputar Al-Furqon.
Pengamat sekaligus Dosen Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Itera IB Ilham Malik turut mendukung rencana pembangunan JPO.
“Saya kira itu bukan hal yang kontroversial, tetapi sesuai dengan kebutuhan dimana untuk menghubungkan kantor wali kota dengan Masjid Al-Furqon,” beber Ilham Malik.
Dari sisi keruangan tidak ada problem, karena berdasarkan connectivity.
“Dari sisi simbolis juga menunjukkan interaksi antara penguasa dengan agama, simbol ini tentu mengindikasikan hal yang bagus,” sambungnya.
Saat ini tinggal bagaimana dari sisi urban design dan penataan area sekitarnya yang harus menunjukkan peningkatan kualitas ruang.
“Untuk tata letak hingga design sangat bergantung dengan kualitas arsitek, konsultan, dan kontraktor yang dipakai pemkot,” ujar Ilham Malik.
Sehingga ke depannya bisa menjadi icon jembatan penghubung yang baik. Tidak hanya dari sisi design tapi juga aksesibilitas.
“Sampai kalangan difabel bisa mengaksesnya dengan mudah. Bila perlu bisa disiapkan tangga jalan dan juga lift menuju JPO-nya,” paparnya. (***)